Light at the end of the Tunnel

Photo by Prajwal Poojari on Unsplash

(Less intelligence can be improved by learning. Poor skills can be eliminated with experience. But dishonesty is just hard to fix).

Setelah lulus kuliah dan baru memasuki dunia kerja, pemikiran seperti kok dunia kerja beda ternyata dengan kehidupan kampus yaa..” Di fase ini juga, diri ini sering memikirkan banyak hal, overthinking dan beberapa realita sering mematahkan ekspektasi — yang bikin patah hati. 

Sungguh aku tersiksa dengan kondisi ini. Merasa kehilangan percaya diri. Seakan aku yang dulu sudah tiada lagi, bahkan lebih parahnya lagi aku asing dengan diriku sendiri. Realitas yang bikin nggak nyaman bahkan sering memaki diri. Sedangkan kehidupan yang kamu jalankan bukan lagi sesuai passion dan keinginan.

Suatu hari bapak nanya. “bagaimana dengan mimpi masa depanmu? Yuk, kita rangkai lagi.

Aku selalu bilang, entahlah pa. Entah kenapa satu tahun belakangan ini aku tak berani bermimpi. Namun benak selalu di penuhi maki karena khawatir dengan hari esok. Bayangan menggelisahkan selalu mengisi ruang kosong setiap malam tiba. Bagaimana caranya agar bisa menghidupi seorang diri ini, tanpa bergantung dengan uluran tangan orang tua. Tak mau berekspektasi lebih — Kondisi ini seakan-akan aku menggadaikan mimpi. Ngapain sih bermimpi? Bikin nambah-nambah kecewa aja. Kondisi tersebut seolah seseorang yang sedang trauma hingga enggan menaruh hati.

Emang bapa di usia seperti itu masih punya mimpi? Tanyaku pada bapak.

Bapak bilang, “ya jelaslah. Bapak punya banyak mimpi, apalagi buat anak-anak bapak. Mimpi bapak ingin melihat anak-anak bapak bahagia, dan hidup berkecukupan.”

Bermimpi di atas realita yang menyebalkan itu memang sulit. Anak muda yang lemah ini terlalu pesimis menjalani hidup hanya karena dipatahkan hatinya. Entah hal apa yang dapat mengubah hatinya.

Suatu hari aku kembali terhubung dengan guru yang sangat banyak mensupport bahkan dia yang sering mengingatkan bahwa dalam hidup ada rezeki “Min Haitsu La Yahtasib (dari arah yang tidak disangka-sangka)” Jika dipikir-pikir dalam perjalanan hidupku ini sangat banyak hal baik yang tak pernah aku sangka, bahkan dipikirkan sama sekali juga tidak pernah. Beliau menyadarkanku, bahwa kadang apa yang kita rencanakan tidak harus selalu menjadi kenyataan. Lebih seringnya, yang Alloh tetapkan jauh lebih indah dari apa yang kita bayangkan. Tentunya akan banyak hikmah di dalamnya.

Kemudian beliau mengirimkan sebuah story social media yang isinya bahwa “Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun, tidak jujur sulit diperbaiki”– Mohammad Hatta. Saat membaca quotes tersebut, yang aku pikirkan adalah, Ya benar aku bukanlah seseorang yang sepenuhnya gagal — hanya saja kesuksesan itu membutuhkan pengalaman bahkan jam terbang yang panjang, yang aku perlukan adalah jangan menyerah, tak apa usaha sedikit- demi sedikit yang penting jangan menyerah. Tak apa jika kamu hanya mampu bertahan — asal jangan mundur dan lari kebelakang. Aku berusaha menguatkan diri dengan cara menghargai setiap usahaku meski hanya berjalan pelan. Aku tak ingin menyalahkan diriku atas kemampuanku yang berbeda dengan orang lain. Aku yang terlihat lemah ini, tak ingin begitu mudah runtuh.

Mungkin benar, saat ini aku belum sepenuhnya percaya diri. Pengalaman yang masih awam membuatku hanya bisa diam, kemudian menyimpan duka kesedihan tersebut. Serangkaian perjalanan anak muda yang sedang patah hati dalam menjalani hidup, memang membutuhkan pundak yang kokoh untuk menahan beban. Meskipun saat ini aku masih berada di fase bertahan dan merasa kesulitan untuk move on dari berbagai kekhawatiran, tapi aku yakin suatu saat waktu akan membantu menyembuhkan. Kemudian perihal mimpi yang terhalang luka — jika ditanya apakabar mimpi yang sempat hilang? Aku pastikan sedikit demi sedikit, aku akan merangkainya kembali.

“Even though it feels like we are doomed forever, we are not. This is not the end, there is always a light at the end of the tunnel. So cheer up!”

(Light at the end of the tunnel)

You May Also Like

0 komentar